Tanaman eksotis ini
mendapat nama umum nya dari Perancis chenille , yang berarti
ulat berbulu, sementara juga mengacu pada helai beludru benang
chenille. Lembut, berumbai benang ini memiliki tekstur yang khas dan
penampilan bergema di jumbai berbunga terjumbai tanaman chenille.
Hal ini juga dikenal dengan nama umum ekor kucing merah',
dalam kaitannya dengan penampilan padat dan halus dari perbungaan (bagian
berbunga), dianggap oleh beberapa orang untuk mengingatkan ekor (Gambar 1).
 |
Gambar 1. Tanaman ekor kucing (Acalypha hispida)
(Dokumentasi: Flora&FaunaWeb)
|
Informasi spesies
Nama ilmiah: Acalypha hispida Burm.f.
Nama yang umum: Cenile, dan Ekor kucing
Status konservasi: setidaknya
menjadi perhatian.
Habitat: budidaya, dan
hutan sekunder
Penggunaan kunci: Tanaman
hias, dan Tanaman obat (diambil kayunya)
bahaya yang
diketahui: Tidak diketahui
Taksonomi
Kerajaan : Plantae
Kelas : Equisetopsida
Ordo :
Malpighiales
Keluarga : Euphorbiaceae
Marga : Acalypha
Jenis : A. Hispida
Tentang Spesies ini
Nama marga Acalypha adalah
dari bahasa Yunani untuk jelatang, daun jelatang yang mirip dengan
beberapa spesise Acalypha . Julukan khusus hispida berasal
dari bahasa Latin hispidus , berarti berbulu atau berbulu,
yang menggambarkan penampilan perbungaan merah terkulai.
Tanaman chenille adalah
cultigen (tanaman yang telah diubah oleh manusia melalui proses pembiakan
selektif) dan asal usulnya belum diketahui. Hal ini banyak dibudidayakan
sebagai tanaman hias untuk bunga hias, karena dari segi estetika sangat menarik.
Akar
Tanaman ekor
kucing memiliki akar tunggang dengan warna putih kecokelatan.
Daun
Daun berwarna hijau, berbentuk oval, panjang sekitar 10-23 cm dan
lebar sekitar 7,5-10,0 cm, dengan tepi bergerigi kasar dan ujungnya runcing (Gambar 2). Hijau terang di
atas, hijau pucat di bawah ini. Letaknya berselang seling sepanjang batang.
 |
Gambar 2. Daun tanaman Acalypha hispida
(Dokumentasi: Kew)
|
Batang
Batang pada tanaman ekor kucing memilki bentuk bulat dengan warna hijau
dan kecokelatan. Batangnya mempunyai tekstur yang kasar, keras dan tinggi
batang sekitar 2-3m (Gambar 3).
 |
Gambar 3. Batang tanaman ekor kucing (Tanda panah)
(Dokumentasi: Kew)
|
Bunga
Bunganya sangat menarik, panjang bunga 30-50 dan lebar 0,8-1,0 cm,
mulai dari warna keunguan sampai ke merah terang. Bunga betina mempunyai
lebar sekitar 1 mm (Gambar 4). kelopak tanaman kurang tapi bantalannya berbulu
dan lembut seperti bulu. stigma berwarna cerah, jumlahnya cukup banya pada
sumbu perbungaan. Mereka sangat tahan lama, secara bertahap warnanya memudar
dan kecoklatan dengan bertambahnya dengan usia tanaman.
 |
Gambar 4. Bunga betina pada tanaman ekor kucing
(Dokumentasi: Anita Walsmit Sach)
|
Bahan Kimia
Penelitian farmasi tentang tanaman
ekor kucing telah mengungkapkan berbagai kemungkinan dalam penggunaannya.
Hasil penelitan menunjukkan ekstrak daun tanaman ini memiliki sifat antijamur
dan mempunyai aktivitas antimikroba. Penggunaannya dalam pengobatan sariawan,
luka dan bisul. Ekstrak alkohol tanaman ekor kucing telah dilaporkan
secara biologis aktif terhadap bakteri seperti Pseudomonas aeruginosa , Escherichia
coli , Staphylococcus aureus dan Salmonella
typhi . Sifat kimia dari ekstrak metanol air dan daun menunjukkan
adanya fenolat, flavonoid, glikosida, steroid, saponin, phlobatannins dan hydroxyanthraquinones,
yang berpotensi penggunaan dalam ilmu pengobatan.
Bunga dan akar telah digunakan untuk membuat
obat-obatan untuk menghilangkan gejala asma. Air dari rebusan akar
digunakan untuk mengobati disentri. Di Indonesia, rebusan akar dan bunga digunakan
untuk menghentikan batuk darah. Di Afrika, daun digunakan untuk mengobati
kusta. Di Malaysia, rebusan daun dan bunga yang eksternal diterapkan untuk
mengobati luka dan bisul dan diambil secara internal sebagai pencahar dan
sebagai diuretik.